Minggu, 04 Maret 2012

Pergantian Bulu Ayam - Jogja Cress Breeding -

Cara Mempercepat Pergantian Bulu Ayam


Force moulting adalah usaha merontokkan bulu unggas sebelum masa waktunya. Selama masa meranggas (moulting) berat badan ayam akan berkurang sekitar 400-600 gram yaitu dengan cara mengatur makanannya. Banyak metode yang dilakukan dalam memberikan pakan kepada ayam yang sedang moulting, umumnya yaitu selama 6 minggu diberikan makanan dengan kadar protein rendah tetapi ditambah trace mineral dan vitamin, sesudah 6 minggu diberikan makanan yang normal dan unggas akan berproduksi secara normal selama 4 minggu berikutnya.

Metode force moulting
Pada prinsipnya metode yang dipakai adalah dengan memberikan stress treatment atau drug treatment yang pada pokoknya adalah dengan pemuasaan dan pembatasan air minum, pemuasaan dan pembatasan makanan dan juga pembatasan sinar. Ada 4 metode force moulting :

1. Metode Convensional

* hari ke-1 dan ke-2, ayam sama sekali tidak diberi makan dan minum, sinar diberikan 8 jam/hari (penyinaran alam).
* Hari ke-3, diberi makanan 50% dari total kebutuhan dan sinar diberikan 8 jam/hari
* Hari ke-4, ayam dipuasakan sama sekali
* Hari ke-5, perlakuan sama dengan hari ke-3
* Hari ke-6, perlakuan sama dengan hari ke-4
* Hari ke-7, perlakuan sama dengan hari ke-3
* Hari ke-8, perlakuan sama dengan hari ke-4
* Hari ke-9, perlakuan sama dengan hari ke-4, dan air minum diberikan minum secara bebas (ad libitum)
* Hari ke-10 sampai hari ke-60, diberi makanan 75% dari kebutuhan dan minum minum diberikan secara ad libitum
* Hari ke-61 dan seterusnya, makanan dan minum diberikan secara penuh, pemberian sinar 14-16 jam/hari

2. Metode Milo (California Program)
Inti dari metode ini adalah dengan pemberian milo/gandum, atau jagung saja dalam waktu yang sangat lama. Metode ini cocok diterapkan untuk daerah beriklim tropis. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

* Hari ke-1 sampai ke-35, ayam diberi makanan secara penuh sesuai dengan kebutuhan, hanya saja penyinaran secara alam dibatasi.
* Hari ke-36 sampai ke-45, ayam dipuasakan sama sekali dan sinar diberikan 8 jam/hari
* Hari ke-46 sampai ke-60 diberikan makanan hanya berupa gandum atau jagung sebanyak-banyaknya dan sinar tetap 8 jam/hari
* Hari ke-61 sampai 68 ayam kembali diberikan makanan secara penuh, air diberikan secara ad libitum, dan sinar diberikan 14-16 jam/hari.

3. Metode Macxindoe
Merupakan kombinasi dari kedua metode di atas, hanya saja dilakukan pembatasan air minum, makanan dan daun lamtoro. Adapun cara metode ini adalah sebagai beriukut :

* Hari ke-1 dan ke-2, ayam dipuasakan sama sekali
* Hari ke-3, ayam diberi air minum saja
* Hari ke-4 sampai ke-6 , ayam kembali dipuasakan
* Hari ke-7 sampai ke-10, perlakuan sama dengan hari ke-3
* Hari ke-11 sampai ke-25, ayam diberikan minum secara ad libitum dan makanan diberikan 50% dari kebutuhan dan dicampur dengan daun lamtoro 20%
* Hari ke-26 dan seterusnya, ayam diberikan makanan secara penuh dan air minum diberikan secara ad libitum.

4. Metode Washington

* Hari ke-1, ayam diberikan makan dan minum seperti biasa
* Hari ke-2 sampai ke-3, ayam dipuasakan dari makan dan minum
* Hari ke-4, dipuasakan tetapi diberikan minum saja
* Hari ke-5 sampai ke-49, ayam diberikan makanan 2,7 kg per 100 ekor layer, air minum tetap diberikan
* Hari ke-50, diberikan makan dan minum secara penuh dan pemberian cahaya 14-16 jam/hari

Info Hub. : 0274 9445545 atau email kelik.purnama@gmail.com


Prerawatan Saat Penggantian Bulu Ayam Aduan


Proses penggantian bulu atau sering disebut dengan istilah Mabung, Ngurak atau Moulting pd unggas, merupakan hal yg rutin dan terjadi tiap tahun. Pada masa ganti bulu, biasanya banyak bebotoh yg tidak menyadari tentang kondisi ayam yg membutuhkan berbagai mineral dan protein yg bertambah pada fase ganti bulu. Bebotoh masih saja memperlakukan ayamnya dgn ransum biasa, padahal ayam yg mengalami proses ganti bulu lebih memerlukan perhatian ekstra. Pada fase ganti bulu ini merupakan fase istirahat yg panjang dan perlu diberikan pakan khusus yang lebih bergizi tinggi dan mineral berikut vitamin yg cukup. Pemberian pakan yg mengandung kadar protein yg lebih perlu diberikan karena pada fase ini ayam memerlukan energi yg relatis lebih banyak. Bila kebutuhan mineral dan protein tidak tercukupi dlm jumlah yg memadai maka ayam laga akan mengalami penurunan kualitas fisiknya. Efek selanjutnya yang dapat terlihat adalah kondisi berpengaruh pada saat ayam aduan kelak bertarung dimana ayam terlihat lebih lemah dan jadi loyo. Sering kita temui di kandang bebotoh, ayam laga yg dalam fase ganti bulu bermuka pucat kurang gairah dan terlihat lemas.

Pada masa ganti bulu, sebaiknya ayam diberikan Pakan Ayam Petelur dgn kadar protein 16%, sedangkan pakan ayam yg lain sangat tidak cocok, karena kandungan kalori dan protein yang terlalu berlebih. Hal ini ditujukan untuk menghindari terjadinya kegemukan pada ayam, yg berakibat penumpukan pada tulang dada dan hal ini akan sangat mengganggu stamina ayam. Karena ayam akan lebih mudah kehabisan nafas (ngos-ngosan) dan pengembalian bentuk dan berat ideal ayam tsb akan memakan waktu yang lebih lama lagi.

Pada saat ganti bulu, ayam aduan tidak memerlukan pemberian MINYAK IKAN yg berlebihan. Ini bisa dinilai dari sehelai bulu ayam yg mengandung 85% protein, 2.5% lemak, 1.5% serat kasar, 0.2% kalsium dan 0.75% phosporus (berdasarkan penelitian Charoen Phokpand). Jadi dengan dilihat komposisi kandungan bulu, maka ayam tidak memerlukan minyak ikan. Namun pada saat ganti bulu,ayam lebih membutuhkan protein, vitamin dan mineral yg cukup.


Kebanyakan bebotoh beranggapan pemberian minyak ikan dapat membuat bulu mengkilap dan kuat. Minyak ikan mengandung ASAM LINOLEAT 99% sebaliknya ayam hanya membutukan asam linoleat 1% saja yg bisa didapatkan dari pakan ayam aduan umumnya. Padahal untuk membuat bulu mengkilap dan kuat cukup melalui pemberian makanan berprotein yg cukup, sehingga kelenjar lemak yg ada pada ekor akan berfungsi sebagai semir yang akan digunakan ayam untuk mengilapkan bulu meskipun ayam tidak dimandikan.

Pada waktu ganti bulu, ayam tidak membutuhkan tenggaran/umbaran yg rutin, ayam cukup diumbar 3 hari sekali saja untuk mengepakkan sayam dan melemaskan otot yg kaku. Memegang ayam yang berganti bulu juga harulah berhati-hati, karena bulu masih muda dan teras sakit bila dipegang. Dan kemudian jangan sesekali ayam yang sedang berganti bulu dikumpulkan atau digabungkan dengan ayam betina, karena bulu mengandung phosporus yg tinggi, yg merupakan makanan yang paling diminati dan santapan lezat bagi ayam betina. Demikian juga bila dijadikan pemacek, maka perhatikan kebutuhan karbohidratnya, jika kekurangan maka napsu kawin akan menjadi menurun dan sebaliknya jika pemberian karbohidrat berlebihan maka ayam akan menjadi terlalu gemuk yang juga dapat menurunkan nafsu kawin.

Kemudian, selama periode penggantian bulu yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, jangan lupa untuk memperhatikan kandang ayam, jangan sesekali menempatkan ayam yang memiliki sudut2 kandang yang cukup tajam yang dapat mengganggu pertumbuhan bulu dah bahkan bisa merusak bulu mudah yang baru tumbuh. Hal ini juga harus menjadi perhatian karena jangan sampai seluruh upaya keras kita di dalam menjaga pola makannya akan menjadi sia-sia belaka karena penempatan kandang ayam yang tidak tepat. Dengan kata lain, untuk ayam yang sedang mengalami penggantian bulu, mulai dari makanan, pengumbaran, dan penempatan kandangnya tetap harus menjadi perhatian kita agar proses penggantian bulu dapat berjalan dengan sempurna. Info Hub. : sibetet.ayamunggul@gmail.com
BANTUL YOGYAKARTA
PONSEL Pin BB by request
XL. 087843142722
Alamat Yutube kami: KELIK47    atau    KELIK PURNAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar